Minggu, 06 November 2011

Dari Genk Rusuh Hingga Group PNBB

Saya tidak ingat pastinya, kapan Genk Rusuh ini mulai beredar di jejaring social ini. Namun, saya tergabung atau dipaksa bergabung dengan Genk ini karena tertular oleh teman-teman saya yang lain. Saya bergabung dalam ‘Komunitas Genk Rusuh’ ini sekitar setahunan yang lalu.

Entah, siapa yang memprakarsai sehingga ‘memunculkan’ sebuah nama, yaitu Genk Rusuh. Kalau tidak salah, Genk Rusuh ini ‘secara resmi’ pernah ditulis oleh Vircentia Ling -salah satu dedengkot Genk Rusuh- di muka dumay ini.

Genk Rusuh itu Genk yang bagaimana sih? Kenapa dinamakan Genk Rusuh?

Genk Rusuh adalah sebuah Genk yang dihuni oleh orang-orang yang selalu membuat ‘kerusuhan’ di lapak teman-temannya sesama Genk jika memposting sebuah notes. Biasa, yang diperebutkan adalah pertamax. Pertamax itu diambil dari kata pertama (x) atau pertama kali berkomentar di tulisan tersebut. Bagi Genk Rusuh, merupakan kehormatan tertinggi apabila bisa mendapatkan kursi nomor satu (baca; berkomentar pertama kali) di lapak temannya itu.

Lalu, apa yang didapatkan dari posisi pertamax tersebut? Biasanya, kami membuat guyonan dengan mendapatkan ‘cendol’ atau jenis makanan yang lain yang biasa teman-teman kenal, bisa berupa nugget maupun siomay. Nugget berhubungan dengan bisnisnya Pak Hazil Aulia dan Siomay berhubungan dengan bisnis online-nya Kang Akung Krisna.

Setelah pertamax diisi, maka komentar berikutnya adalah keduax (komentar kedua) dan ketigax (komentar ketiga). Setelah komentar ketiga, bagi anggota Genk yang lain tidak mendapat apa-apa alias oplosan atau mitan.

Yang saya salut dengan Genk Rusuh ini adalah semangat kebersamaannya dan motivasi menulisnya yang luar biasa. Saya sebelum mengenal Genk Rusuh ini, paling banter tulisan saya cuman dikomentari segelintir orang saja. Namun, setelah mengenal Genk Rusuh ini, komentar di setiap note saya bisa mencapai 60 lebih bahkan bisa ratusan, lho.

Mungkin, di awal-awal berkomentar, mereka kayaknya tidak serius atau terkesan main-main dalam berkomentar. Namun, setelah beberapa saat, mereka pun membaca tulisan kita dan berkomentar dengan serius sesuai dengan tema tulisan yang ditulis.

Hingga pada akhirnya, Pak Heri Cahyo dari Malang, membuat sebuah wadah atau group yang menaungi para anggota Genk Rusuh. Group itu dinamakan PNBB (Proyek Nulis Buku Bareng). Pak Heri rupanya bisa ‘menerawang’ potensi dalam Genk Rusuh tersebut yaitu semangat untuk menulis. Dan memfasilitasi agar ‘kerusuhan’ yang dibuat oleh Genk Rusuh tidak menjalar ke lapak-lapak orang lain. Karena, terkadang ada orang yang ‘risih’ atau kurang berkenan dengan ‘kerusuhan’ tersebut.

Teman, jangan dikira Genk Rusuh dan Group PNBB ini hanya main-main saja dan tidak ada manfaatnya? Melalui Genk Rusuh dan Group PNBB inilah saya menemukan orang-orang yang luar biasa dan memberi saya injeksi untuk senantiasa meng-ajeg-kan menulis setiap hari.

Saya bersyukur bisa mengenal orang-orang ‘aneh’ dan hebat dari berbagai penjuru wilayah Indonesia. Bahkan, ada beberapa teman yang dari luar negeri. Sebut saja, Hesti Setiarini berdomisili di Iwate-Jepang, Pak Syaifoel Hardy di Qatar dll.

Dalam jangka waktu kurang dari 4 bulanan, Group PNBB telah menelurkan sebuah buku pertama #1 yang diberi judul; “Kenangan Masa Kecil yang Tak Terlupa”. Dan segera menyusul buku kedua #2 “Curhat Untuk SBY”. Siapa penulisnya? Penulisnya, ya teman-teman yang tergabung di Group PNBB tersebut.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008