Minggu, 06 November 2011

Berawal Dari Segenggam

Di jejaring sosial ini, saya pernah memposting 2 kali tentang tema “Ciplu’an” yang kaya akan manfaat dan zat antioksidan. Bahkan, beberapa orang -termasuk saya-, menjuluki buah ini adalah ‘buah ajaib’ yang jarang orang tahu akan kandungan gizi dan manfaatnya.

Kalau tidak percaya, coba tanya ke Mbah Google dengan tema: Ciplu’an/Ciplukan, maka anda akan menemukan ratusan bahkan ribuan tentang artikel kesehatan tentang manfaat buah ini. Bahkan, di Jepang (kata teman FB saya; Sitie Zumaroh), buah ciplu’an ini dijual di minimarket dengan kemasan yang menarik, yang harganya ngalah-ngalahin buah anggur.

Teman, inilah segenggam ciplu’an (buah & daun) yang diberi oleh teman istri saya sekitar 2 bulan yang lalu. Segenggam ciplu’an tersebut saya makan salah satu buahnya. Dan buah yang satunya, saya keringkan dan biji2 kecil di dalamnya saya ambil kemudian di ‘deder’/semai di tanah basah. Adapun daun dan tangkainya, saya tanam langsung ke tanah berdekatan dengan biji2 ciplu’an yang telah di ‘deder’ tadi.

Dan sekarang, ciplu’an segenggam itu menjadi sepohon rimbun yang setiap minggu kami memanen buahnya yang telah masak. Lumayan, setiap minggu pohon ciplu’an kami ada yang masak 4-6 buah. Untuk sementara ini, ciplu’an kami konsumsi sendiri sebagai buah herbal dan buah yang mengandung zat antioksidan untuk kesehatan keluarga kami. Itu dia, terlihat Aza lagi sibuk bantuin Abinya memanen buah yang telah masak…^_^

Mau tahu rasanya? Rasa ciplu’an kalau yang sudah masak, rasanya manis. Kalau yang masih hijau, masih masam. Namun, bisa juga kok dimakan asal lidahnya tahan rasa masam.

Monggo, teman-teman jama’ah fesbukiyah, bila mau silaturahim (bermain) ke rumah kami di Pasuruan, insya allah saya ‘jamin’ deh, saya suguhi ciplu’an yang fresh dari pohonnya. Kata pedagang mangga; Ini masak pohon, lho… Kwkwkwkwkwkw…

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008