Selasa, 02 Agustus 2011

Order Tulisan 4: Merasa Tidak Mampu

“Saya tidak mampu. Tidak bisa apa-apa. Mohon bimbingannya, ustadz.” Ujar seorang kawan melalui inbox saya di FB ini.

Teman, tidak jarang kita mendengar ada orang yang berkata begitu. Dan mereka mengatakannya dengan jujur. Jadi, bukan rendah hati yang dibuat-buat dengan maksud memancing kata-kata pujian. Juga bukan karena ingin mengelak dari satu tanggung jawab tertentu. Namun betul-betul tidak mampu, merasa bodoh, tidak sepintar orang lain.

Apa itu salah? Tidak juga. Perasaan tidak mampu malah ada baiknya. Justru berbahaya kalau kita merasa sudah pintar, merasa paling mampu. Lebih berbahaya kalau kemudian kita juga menjadi sombong; merendahkan orang lain dan menyepelekannya.

Namun jangan salah juga, bukan berarti semua perasaan tidak mampu itu baik dan perlu kita pelihara. Itu salah. Dalam kadar tertentu, perasaan tidak mampu harus dihilangkan supaya mempunyai kepercayaan diri dan membangun jati diri.

Pertanyaannya, sejauh mana perasaan tidak mampu itu baik dan bisa ditolerir?

Pertama, apabila perasaan tidak mampu itu tidak membuat kita rendah diri atau patah semangat. Artinya, kita tidak lantas mundur dari tanggung jawab yang seharusnya kita kerjakan, atau kita sengaja tidak mau melakukan apa-apa dengan dalih ‘tidak mampu’. Meungkin betul kita tidak sepandai orang lain, tidak sehebat dan secemerlang orang lain; kita orang biasa-biasa saja. Tidak usah kecil hati.

Kedua, perasaan tidak mampu yang diiringi dengan tawakkal kepada Allah. Artinya, kita sudah berusaha se-optimal mungkin dan sepenuh hati, kemudian tetap tidak berhasil. Tidak apa-apa. Toh, kita sudah berani mencoba dan berani gagal. Percayalah, Allah jauh lebih melihat usaha kita, daripada hasil yang kita capai. Bahwa kita mau melakukan yang terbaik dari yang kita mampu lakukan.

Ketiga, apabila perasaan tidak mampu itu muncul dari kerendahan hati bukan dari rasa rendah diri. Artinya, kita menyadari betul bahwa sebagai manusia, kita penuh kekurangan dan keterbatasan. Adapun perasaan tidak mampu yang muncul dari perasaan rendah diri, biasanya akan membuat orang tidak mau melakukan apa-apa, pasif, tidak punya inisiatif. Kalau yang seperti ini, sebaiknya dihindari.

Demikianlah perasaan tidak mampu. Jadi, perasaan tidak mampu itu bukan hal yang tabu, bukan sesuatu yang salah atau dilarang. Justru yang salah adalah apabila kita merasa mampu dan hebat, sebab dengan demikian jangan-jangan kita merasa tidak perlu belajar lagi. Padahal, belajar adalah proses seumur hidup hingga kita menghembuskan nafas terakhir.

Siapapun kita, tanpa kecuali, selalu ada yang bisa kita berikan. Masihkah kita merasa tidak mampu untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, kawan? Meskipun hanya sebuah senyuman?

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008