Rabu, 10 Agustus 2011

Musibah Kecelakaan

Kemarin sore, tepatnya pada tanggal 7 juli 2011 hari kamis, saya mengalami musibah berupa kecelakaan bersepada motor di Kejayan-Pasuruan dekat dengan pabrik minuman terkenal yaitu Ponari Sweat (hehe, saya plesetkan). Kejadian tersebut kira-kira terjadi pada pukul 16.15an WIB disaat banyak para karyawan di pabrik tersebut memang jadwalnya pulang.

Kejadian itu sebetulnya bukan salah saya 100%. Karena Bapak karyawan tersebut mengendarai sepeda onthel tanpa melihat-lihat sewaktu menyeberang alias nyelonong saja. Pada saat itu, kecepatan di speedometer saya berkisar 80 km/jam. Anda bisa bayangkan, bagaimana saya terpelanting ketika jatuh dari sepeda kharisma saya dikarenakan tidak bisa menghindar. Alhamdulillah, Bapak karyawan yang saya tabrak itu tidak terluka parah dan hanya lecet-lecet saja di bagian lengan kanannya dan sepedanya lumayan cukup parah rusaknya.

Namun, sepeda motor saya hancur di bagian depan dan rem-nya yang bawah karena bengkok hingga ke belakang. Syukur alhamdulillah, saya juga tidak begitu ‘parah’. Hanya luka di bagian wajah terkena kaca helm dan lengan kanan saya tidak bisa digerakkan karena terbentur keras ke aspal menahan tubuh saya.

Setelah bernegosiasi dengan Bapak karyawan tersebut, akhirnya bapak tersebut mengaku salah karena dia lalai tidak tengok kanan-kiri ketika mau menyeberang. Namun, tetap saja, dalam hukum kecelekaan, sepeda yang lebih besar yang disalahkan. Untungnya, Bapak tersebut mau diajak berdamai secara kekeluargaan. Akhirnya, saya kasih pesangon Bapak tersebut semampunya dan pergi dengan tanpa masalah.

Kini, masalahnya adalah di sepeda motor saya yang hancur di bagian depan dan rem bawah yang harus segera di service-kan waktu itu juga. Tak beberapa lama, adik ipar saya menjemput saya di TKP. Ketika awal kecelakaan, adik ipar langsung saya telpon guna memberi tahu kalau saya kecelakaan di jalan dan tidak apa-apa, hanya sepedanya saja yang rusak agak parah.

Akhirnya, saya memberanikan pulang dengan mengendarai sepeda Kharisma tadi dengan diikuti oleh adik ipar di belakangnya. Setelah tiba di rumah, langsung dirawat oleh istri saya dan saya gunakan untuk istirahat. Semalaman saya tidak bisa tidur dan badan terasa panas karena ternyata luka kecelakaan di lengan kanan saya mengakibatkan tidak bisa digerakkan dan sakit sekali.

Pagi-pagi hari jum’atnya, saya diantar oleh adik ipar ke Bapak Tukang Sangkal Putung di daerah Lekok-Pasuruan. Sekitar 15 menitan menunggu di depan rumah, akhirnya saya dipersilahkan masuk ke ruang tamu dan dipijat di bagian lengan kanan saya yang sakit. Aneh bin ajaib, setelah dipijat beberapa menit oleh Bapak Tukang Pijit tersebut, lengan saya sudah bisa digerakkan lagi dan sudah tidak begitu sakit lagi seperti kemarin malam. Hehe, jangan tanya rasanya bagaimana dipijat lho, karena sewaktu dipijat sakit sekali dan rasanya di tekuk-tekuk hingga saya menjerit menahan rasa sakit.

Hmmmm. Musibah memang kadang sudah tidak bisa kita elakkan. Saya teringat dengan peristiwa kecelakaan 6 bulan yang lalu, karena ngantuk 3-5 detik saja, saya kecelakaan di dekat Taman Kebuh Raya Purwodadi-Pasuruan. Kalau kecelakaan yang ini, murni kesalahan dan kelalaian saya. Adapun kemarin sore itu, murni bukan kesalahan saya. Terkadang, kita sudah berhati-hati, eee orang lain yang kurang hati-hati dan lalai.

Pesan saya, ketika anda mengalami kecelakaan (semoga saja tidak pernah, amin), langsung segera dibawa ke Tukang Pijat yang mengerti urat saraf untuk diurut dan ditata lagi urat-urat yang shock dan sakit. Pengalaman dari tetangga depan rumah saya di Pasuruan, dia tidak segera memijatkan bagian yang sakit ke Tukang Pijat Sangkal Putung sehingga baru seminggu kemudian dia pijatkan. Hasilnya, uratnya sudah tidak bisa dikembalikan lagi karena sudah mengapur dan membeku. Akibatnya, kakinya yang sebelah kanan bengkok tidak bisa dikembalikan lagi dan jalannya agak pincang. Kadang, sakit bagian dalam yang dirasakan itu muncul ketika satu hari setelah kecelakaan.

Ya Salaam…
Dzat Yang Maha Memberi Keselamatan…
Syukur dan Alhamdulillah senantiasa kupanjatkan kepada-Mu…
Terimakasih atas pembelajaran yang satu ini…
Semoga saya semakin hati-hati dan waspada dalam kondisi apapun…

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008