Senin, 25 Juli 2011

Kenyataan Tentang Hari Ini 2

Sebelumnya, saya minta maaf apabila tulisan ini kemarin ada yang merasa ‘tersamakan’ seperti story teman-teman di FB ini. Sungguh, bukan maksud saya tuk mengorek luka lama anda, lho…^_^ Oke, karena banyaknya komen & masukan surat di inbox saya, maka izinkanlah saya tuk melanjutkan tulisan ini hingga akhir.

Di tulisan saya sebelumnya, dengan kesadaran bahwa hidup selalu berputar, hati kita akan siap untuk mengalami keadaan apa saja. Kesuksesan tidak membuat kita sombong. Dan sebaliknya, jika kita dalam keadaan sulit dan sedih, keadaan itu tidak melarutkan kita begitu panjang. Kita segera yakin bahwa hidup akan segera berubah, jika kita mau untuk merubahnya.

Jadikan masa lalu hanya sebagai kenangan. Sangat sulit menghilangkan sejarah yang sudah terjadi, apalagi yang melibatkan emosi yang mendalam. Bahkan dalam beberapa kasus, sebuah peristiwa menjadi sangat membekas, hingga terkadang menjadi beban yang terus menghantui pikiran.

Lalu, bagaimana dong supaya kita bias terbebas dari masalah yang menjerat ini?

Teman, orang yang berusaha sekuat tenaga menghilangkan peristiwa yang menghantuinya dari ingatannya, tetapi yang terjadi malah sebaliknya, bukannya hilang dari ingatan, ingatan itu semakin lama semakin melekat dan semakin sulit dihilangkan. Kenapa demikian? Karena semakin anda berusaha keras untuk menghilangkan masalah tersebut dalam pikiran, sebenarnya yang terjadi adalah anda semakin kuat memanggil kembali ingatan tersebut hingga malah sulit untuk dihilangkan.

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah diatas, teman. So, laa takhaf walaa tahzan…^_^

Pertama, terimalah peristiwa yang menimpa kita apa adanya. Pandanglah dari berbagai segi secara lebih jernih. Ambil sisi positif yang selalu menyertai sebuah peristiwa. Hal itu akan memberikan ketengan batin, dan memberi pandangan yang berbeda dalam menilai sebuah peristiwa. Melihat sisi negative dari sebuah peristiwa hanya akan menambah luka yang sudah terjadi.

Kedua, jangan pernah berusaha melupakan sebuah peristiwa dalam hidup kita, dengan harapan hal itu akan membantu kita untuk keluar dari kenyataan yang sudah terjadi. Hal semacam itu malah menjadi boomerang, yang akan terus membuat peristiwa buruk itu menghantui kita. Terimalah peristiwa itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita, menjadi sejarah kelam yang kita akui adanya. Akui kebodohan tersebut, karena pada dasarnya hamper setiap orang pernah melakukan kebodohan dalam hidupnya. Bedanya, ada orang yang sanggup keluar dari keterpurukan dan bangkit lagi dan ada orang yang terus-menerus tidak bias keluar dari peristiwa tersebut selama hidupnya.

Maaf ya, bersambung… Saya ada rapat dengan Kepala Sekolah ketika tulisan ini ditulis…^_^

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008