Kamis, 05 Mei 2011

Masalah Jodoh

By. Anisatul Illiyin

Baru-baru ini saya mendapat undangan pernikahan dari dua orang teman. Turut berbahagia membaca undangan yang menyiratkan rasa syukur dan bahagia dari kedua orang teman saya itu. Barokallahu lak, wa baroka 'alaik, wa jama'a baynakumaa fil khoir...

Teringat kembali pertemuan saya dengan sang suami tercinta. Tak terasa sudah hamper empat tahun lamanya kami disatukan dalam keindahan ibadah yang bernama pernikahan ini. Kami dipertemukan Allah dalam waktu yang sangat singkat, hanya sebulan, sebelum akhirnya sepakat melangsungkan pernikahan. Padahal sebelumnya sama sekali tidak saling kenal akrab.

Jodoh oh jodoh... benar -benar rahasia Allah yang tidak terduga. Ada orang yang sudah bertahun-tahun pacaran, tapi tak kunjung menikah, akhirnya malah menikah dengan orang yang baru beberapa hari ditemui.

Ada juga teman saya di kampus. Suaminya adalah kakak kelas kami. Sering beradu argumen dalam rapat-rapat kepengurusan. Sampai panas-panasan kalau sudah berdebat. Tahu-tahu, eee ternyata jadi pasangan hidupnya.

Ada juga seorang teman yang jatuh cinta dengan satu angkatan di kampus. Tahu-tahu pas lulus orang yang disukainya itu dilamar orang. Dan berjodoh dengan orang yang baru dikenalnya. Patah hati? mungkin sedikit, tapi life must go on... ada cita-cita yang lebih besar, yang perlu perhatian besar, dari pada berlama-lama menata hati yang hancur.

Ada juga orang-orang yang sampai di usia mapan belum juga mendapatkan seorang pendamping. Mungkin alasannya bermacam-macam. Belum ketemu yang cocok, fisik calon yang disodorkan kurang sempurna, sampai masalah pendapatan yang belum cukup untuk menghidupi anak isteri dalam kehidupan yang keras ini.

Dan menurut saya, Allah belum mentakdirkannya menemukan soulmate/belahan jiwanya. Yang saya maksud dengan takdir itu adalah seluruh usaha untuk memenuhi takdir itu, mau pun ketetapan Allah dalam perjodohan itu sendiri. Dalam hal ini sulit untuk dipaksakan. Masalah selera, kecenderungan jiwa akan keindahan dan kesholihan adalah hak prerogatif setiap orang. Meskipun masalah keimanan kepada takdir Allah tercakup di dalamnya. Dan seharusnya, bagi setiap muslim, masalah keimanan inilah yang utama.

Ya... itulah. Sulit kalau membicarakan topik yang satu ini. Karena ini merupakan satu dari rahasia Allah yang sangat banyak jumlahnya di dunia ini.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008