Rabu, 15 Desember 2010

Seri Bedah Buku: Dengan Cinta Aku Berdakwah (4)

5.Urgensi dan Aplikasi Ukhuwah dalam Dakwah

Islam dibangun diatas pondasi aqidah yang kuat, struktur bangunan jama’ah yang solid dengan perekat ukhuwah. Adapun ukhuwah

Runtutan di atas menunjukkan bahwa ukhuwah adalah awal kerja dalam membangun jama’ah terhadap keutuhan dan kesolidan jama’ah, hal ini sangat tampak dalam ayat ukhuwah ini;

“Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
(Ali Imran: 101-103)

Ayat diatas mengisyaratkan bahwa untuk menghindari kesesatan harus dengan i’tishom billah, dan i’tishom dengan cara bertaqwa, bertaqwa dengan islamisasi kehidupan, dan islamisasi kehidupan dengan berpegang teguh dengan tali Islam secara berjama’ah, jama’ah dengan ukhuwah.

Yang jadi pertanyaan adalah kalau Allah saja yang menyatukan ukhuwah, maka kapan dan bagaimana Allah meng-ukhuwah-kan kita? Sebab Allah tidak melakukan perubahan kondisi kita, kecuali kita mau melakukan apa yang mungkin bisa kita lakukan.

Berikut ini akan dipaparkan hal-hal yang menjadi penyebab Allah meng-ukhuwah-kan kita:

a.Membangun wala’ terhadap Allah dan Islam
Cinta dan loyalitas kepada Allah dan Islam adalah penyebab terbesar ukhuwah Islamiyah, hal itu dikarenakan cinta kepada Allah dibuktikan dengan loyal kepada hamba-hamba Allah yang shalih, sehingga ketinggian iman seseorang diukur seberapa jauh kedekatan hati seseorang kepada kaum muslimin, inilah yang dikatakan dalam berbagai ayat dan hadits.

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”. (Al-Maidah: 54)

“Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, menahan pemberian karena Allah; sungguh telah sempurna imannya” (Al-Hadist)


Demikian loyal terhadap Islam akan melahirkan tekad untuk menegakkan dan setiap orang merasa lemah untuk bisa memikul beban sendirian. Untuk itu ia akan mencintai setiap orang yang punya orientasi membela Islam sehingga tumbuh ukhuwah diantara mereka. Ini adalah rahasia ukhuwah para sahabat dimana sebelum Islam perseteruan diantara mereka karena unsur kesukuan, tetapi dengan tekad mereka untuk membela Rasul saw hati mereka menjadi setia sebagaimana yang Allah firmankan:

“Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” (Al-Anfaal: 62-63)

Bersambung...

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008