Senin, 26 Oktober 2009

Kriteria Pendamping Hidup

Memang boleh-boleh saja memiliki idealisme, termasuk idealisme tentang kriteria pendamping hidup. Sayangnya, kebanyakan dari kita menyangka bahwa sebuah idealisme dapat turun begitu saja dari langit dan menjelma didepan kita. Padahal dengan pandangan semacam itu, akhirnya malah akan menjadi angan-angan belaka. Idealisme tentang apapun, tak akan terwujud menjadi suatu realitas jikalau tidak diperjuangkan.

Semua manusia, pastilah mempunyai kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia yg pada dirinya hanya terdapat kelebihan saja, sebagaimana juga tidak ada manusia yang di dalam dirinya hanya terdapat kekurangan saja. Oleh karena itu, membayangkan sosok manusia tanpa cela adalah pandangan kurang bijak.

Bila anda sudah masanya “ingin” cepat menikah, tentu berpikir tentang pasangan impiannya. Saleh, menjadi prioritas utamanya. Karena kesalehan adalah garansi akan sebuah akhlaq mulia & tanggung jawab dunia-akhirat.

Rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah adalah idaman setiap insan. Tetapi ia akan sekedar menjadi utopia belaka bila tidak ada upaya dari kedua belah pihak suami dan istri tuk mewujudkannya. Begitu pula halnya dengan keinginan tuk memiliki dan menjadi pasangan ideal yang diidamkan. Inipun juga akan menjadi angan-angan belaka, selama kita tidak berusaha memprosesnya menjadi kenyataan.

Dalam surat An-Nur ayat 26, Allah SWT menegaskan; “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…”.

Insya Allah, selagi kita mau berusaha tuk mempersaleh diri, maka pendamping hidup kita juga akan salehah juga.

Oleh karenanya, jangan pernah berharap akan datangnya seseorang istimewa, jika tak pernah menjadikan diri ini istimewa.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008