Kamis, 22 Oktober 2009

Apa Salahnya Menangis ?...

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis, karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Karena menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah saw meneteskan airmata ketika ditinggal mati oleh istri tercintanya, Khodijah Binti Khuwalaid yang selalu membantu & menemani perjuangan beliau. Abu Bakar Ash-Shiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah sebagai Rojulun Bakiy (orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah saw karena mendengar ayat-ayat Allah. Lihatlah ! betapa Rasulullah dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka.

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Rabbnya dalam kesendirian kemudian meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdoa sendirian jika hati seseorang tidak lembut.

Yang biasa dilakukan oleh manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat disaat sendiri di dalam kamarnya. Seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendiriannya dikala berdoa kepada Rabbnya, oleh karena sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.

Orang yang keras hatinya akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun, ia justru tertawa atau malah berpaling dari kebenaran.

Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada. Ingatlah, hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa di akhirat nanti disebabkan dosa-dosa yang dilakukan selama di dunia dan tidak mau menyesal atas perbuatannya. Jadi apa salahnya menangis ?...

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008