Sabtu, 03 Oktober 2009

Aku Masjid

Aku Masjid,
Kau dengar suara itu?
Muadzin-ku memanggil-manggilmu
Kita semua dirundung rindu

Aku masjid
Tak berpintu
Dindingku ruang
Lantaiku waktu

Naiklah ke beranda
Berdiri kita bersama
Menyusun shaf, menyangga arsy
Mari, akulah pusat persinggahan cinta

Aku masjid, tataplah baik-baik
Seluruh aliran darahmu adalah detak jantungku
Seluruh deritamu termuat di kandungan cintaku
Bersujudlah, bermenung, beri’tikaf

Menangislah. Aku ini masjid
Curahkan seluruh peluh nasib
Ambil rongsokan jantungmu dan sodorkan
Para malaikat akan mengangkutnya ke Tuhan

Mari, mari, kekasih hati
Kalau kotor, datanglah mencuci diri
Kalau tidak, sungguh tak ada lain lagi
Masjidlah singgasana dunia yang tertinggi

Aku masjid
Tak usah kau ketuk pintu
Jangan bertamu kepadaku
Sebab aku ini rumahmu

Duduklah. Baca shalawat buat Nabi
Yang tubuhnya harum tanpa minyak wangi
Hiruplah udaraku yang sejuk
Derdzikirlah asyik, masy’uk

Aku masjid
Aku rumahmu, aku negerimu
Tempatmu merundingkan segala sesuatu
Titik berangkatmu membongkar segala yang buntu

Aku masjid. Berdirilah dan bangkit
Belajar ilmu takaran dan berani merasa sakit
Belajar irama dan ketetapan
Membaca sela-sela sembilan puluh sembilan

Aku masjid. Bawa aku dijiwamu
Memasuki hutan lebat peperangan bisu
Terjun ke segala medan pergulatan
Mengerti kapan menggerakkan kapan menghentikan

Aku masjid. Ayolah !
Mulai hari baru dariku
Cinta kasih dan masa depan
Politik dan kebudayaan

Engkau bawa aku serta
Sampai kelak hari bakal tiba
Segala dalam hidup tak ada sisa
Menjadi tempat bersujud adanya

Itulah hari, seindah-indah hari
Dimana engkau dan aku tak terbedakan lagi
Tauhid telah menjadi, kau aku adalah sujud itu sendiri
Tak tersisa makhluk yang tak kepada Allah mengabdi


* Puisi yang diringkas dari tulisan Emha Ainun Nadjib

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008