Selasa, 28 Juli 2009

Rasulullah & Pengemis Yahudi

Di sebuah sudut pasar Madinah, ada seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yg mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya; kalian akan dipengaruhinya!".

Padahal, setiap pagi Rasulullah-lah yang mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis yahudi itu walaupun pengemis itu selalu berpesan kepada setiap orang yang mendekatinya untuk tidak mendekati Muhammad.

Suatu hari Abu bakar r.a berkunjung ke rumah putrinya Siti Aisyah. Beliau bertanya kepada anaknya, "Wahai anakku, adakah Sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?", Siti Aisyah menjawab, "Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali ada satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abu Bakar. "Setiap pagi, sebelum beliau wafat, Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Siti Aisyah.
Keesokan harinya Abu Bakar pergi ke pasar tsb dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar ra mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar r.a. menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Hei orang tua, siapakah kamu?.."

Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasanya menyuapi kamu". "Bukan!, engkau bukanlah orang yang biasanya mendatangiku", jawab pengemis buta itu. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah memegangku dan tidak susah mulut untuk mengunyah makanan yang dibawanya kepadaku.", pengemis yahudi itu melanjutkan perkataannya.

Mendengarkan cerita dari Si Pengemis Yahudi tersebut, maka Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ya Rasulallah, betapa mulia budi perkertimu..."

Setelah pengemis yahudi itu mendengar cerita Abu Bakar r.a, ia pun menangis dan kemudian berkata, "benarkah demikian?..., berarti selama ini aku yang selalu menghinanya, memfitnahnya, dan ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, bahkan menyuapiku!...". Pengemis buta itu akhirnya masuk Islam dan bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a.

Begitulah secuil teladan dari rasulullah, semoga kita bisa meniru dan meneladani akhlakul karimah yang telah diajarkan oleh beliau. Akhlak beliau begitu agung & mulia. Tanpa pilih kasih dalam berdakwah.

Maka sangat pantas jika Rasulullah saw memang diutus oleh Allah SWT tak hanya terbatas hanya satu kaum saja. Akan tetapi Rasulullah diutus oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil ‘alamin karena sikap belas kasih beliau terhadap manusia.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008