Selasa, 28 Juli 2009

Empat Istri

Ada cerita tentang seorang pria yang mempunyai empat istri. Suatu saat pria itu sakit parah, dan ajal membayang didepan matanya. Ia ingin sekali istrinya menemani sampai pada kematiannya. Maka dipanggillah istri keempat, yakni seorang wanita yang cantik nan jelita dan bertubuh seksi. "Istriku, aku mau mati. Temani aku sampai pada kematianku", pintanya.

"Menemanimu sampai mati?! Tidak, aku tidak mau", jawab sang istri sambil pergi tanpa menoleh lagi kepadanya.

Lalu istri ketiga dipanggil, seorang wanita yang penampilannya sangat modis dan trendi; betul-betul mencitrakan seorang wanita aristocrat kaya. Permintaan yang sama diajukan. "Apa?!Menemanimu sampai mati?" sahutnya. "Aku tidak mau, lebih baik aku menikah lagi dengan pria lain". Diapun pergi meninggalkan sang suami.

Istri kedua dipanggil, seorang wanita yg berpenampilan biasa. Kepadanyalah sang suami sering meminta pendapat tentang berbagai hal. "Istriku, tidak lama lagi aku akan mati, aku ingin sekali kau ikut bersamaku" pinta sang suami.

"Aku tidak bisa sekalipun aku mau", jawab si istri. "Aku hanya bisa menemanimu sampai liang kubur".

Terakhir, istri pertama dipanggil; seorang wanita sederhana. Permintaan yang sama diajukan kepadanya, "Suamiku", jawab si istri. "Tidak usah khawatir, tanpa kau minta pun aku akan menyertaimu selamanya, bahkan sampai pada kematianmu".

Setiap kita pada dasarnya memiliki empat istri. Istri keempat; adalah tubuh jasmani kita. Betapapun baiknya kita merawat mati-matian menjaganya, akan ada saatnya jasad ini meninggalkan kita. Istri ketiga; adalah kekayaan dan jabatan.

Ketika kita meninggal, kita tidak akan membawanya serta merta ke alam kubur. Istri kedua; adalah keluarga, kerabat, handai tolan kita. Seberapa besar kasih sayang mereka pada kita, mereka hanya bisa mengantar kita sampai pada kuburan. Adapun Istri pertama; adalah amal perbuatan kita selama hidup di dunia. Itulah yang akan menyertai kita sampai di alam baka.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008