Kamis, 30 Juni 2011

Rapelan Tulisan 5; Ketulusan dan Kejujuran

Lagu-lagu ciptaan grup band “Stingky” selalu menggugah rasa dan menggetarkan hati, paling tidak buat saya pribadi. Coba simak petikan lirik ini; “Tetes airmata basahi pipimu, disaat kita kan berpisah, terucapkan janji padamu kasihku, takkan kulupakan dirimu…”. Atau yang ini; “Hidup ini takkan indah tanpa kau ada disisi, ceria ini takkan ada tanpa kau ada di hati…”

Saya dulu, sempat menjadi penggemar beratnya. Bahkan, sebagian lagu-lagu Stingky saya jadikan lagu favorit ketika tampil di panggung sekolah, maklum saya termasuk anak band dan kebagian bagian ritem gitarnya.

Menurut saya, kekuatan lagu-lagu Stingky terletak kepada kejujuran dan ketulusan syair dan musiknya. Karenanya ia menjadi akrab di telinga dan lekat di hati. Bandingkan dengan lagu-lagu sekarang yang kerap sudah ‘terlalu banyak’ kreatifnya dan ‘terlalu jauh’ pula imajinasinya, sehingga tidak jelas lagi apanya yang mau dinikmati. Karena itu, lagu-lagunya Stingky masih disuka dan dihafal sampai saat ini, setidaknya bagi saya sendiri.

Ketulusan dan kejujuran itulah citra yang sudah lama hilang dari sosok para elite politik di negeri ini. Ucapan dan tindakan tidak lagi berangkat dari kesadaran dan ketulusan hati, tetapi sudah bercampur–baur dengan ambisi pribadi dan kepentingan kelompok.

Bahkan, keluhuran ajaran agama dan simbol-simbol agama sekedar dijadikan penguat asumsi-asumsi; maka khutbah menjadi retorika kosong, dan ayat-ayat kitab suci menjadi hukum yang kaku dan beku.

Wahai para pemimpin negeri ini, tidak bisakah kalian berkaca pada sejarah, betapa peradaban sebuah bangsa tidaklah mungkin dibangun diatas sektarianisme atau ashobiyah kelompok tertentu saja. Betapa kejujuran dan ketulusan kalian dituntut untuk membawa negeri ini keluar dari krisis moral dan kepercayaan yang sedemikian parah. Belajarlah pada lagu-lagunya Gesang, Iwan Fals, Rhoma Irama, Stingky dan musisi yang lain, yang tetap dikenang dan disukai; menembus batas masa dan zamannya.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008