Senin, 31 Januari 2011

Jejak Tuhan

jenuh ku kayuh hidup
bergumul lumpur dosa di belantara durja
memburu hakikat yang kian redup
dihempas angkara sepanjang masa

kini, kuterdampar di sahara cinta
bersama penjagal-penjagal kota
derap langkah mulai ku tata
tuk menembus badai waktu di sudut mata

‘tika ku telanjangi skenario cerita
samar ku tatap tapak-tapak makna
melukis jejak di sepanjang gang-gang hampa
pada jalan protokol atau trotoar kota
menguak kesadaran sebuah realita
bahwa semua ibarat laju roda
yang tak mesti rata

terima kasih, Tuhan
t’lah kau cuplikkan fragmentasi hidayah
dalam lakon jejak tuhan

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008