Senin, 11 Oktober 2010

Kalau Suamiku Sih...

By. Anisatul Illiyin

Suamiku keluar kota lagi. Terpaksa deh nggak bisa belanja ke pasar, nunggu tukang sayur aja yang biasa beredar di sekitar rumah. Waduh! Ibu-ibu, para tetanggaku udah pada ngumpul. Bakalan seru nih. Mereka tengah mengelilingi Wak Siami (Mbok Tukang Sayur yang berjualan sayur di sekitar rumahku). Percakapan nggak penting pun meramaikan suasana pagi. Biasalah, obrolan ibu-ibu...

”Neng, suaminya ke Malang lagi, ya?’ tanya seorang tetanggaku padaku saat aku baru saja mengucapkan salam pada mereka. Rata-rata tetanggaku masih muda juga, nggak jauh usianya dariku.

”Kalau saya sih, kalau suami saya lagi keluar kota, bawaannya tuh pengin tau aja dia lagi dimana, lagi ngapain.” Sahut seorang tetanggaku tiba-tiba.

”Suami mbak suka nelfon nggak?” tanya seorang tetanggaku yang lain padaku. Duh, ibu-ibu sukanya ngurusin orang lain aja deh, gumamku dalam hati. Aku sih hanya bisa tersenyum.

”Kalau suami saya nih ya... ” kata tetangga disamping rumahku, ”mesti diingetin dulu sebelum berangkat, ’ntar kalo udah nyampe telfon. Gitu...” Kalo nggak diingetin bisa nggak ada kabar sampe pulang lagi ke rumah.”

”Iya memang... mereka nyantai aja, tapi kita yang khawatir di rumah.” sambung yang lain.

Gumamku dalam hati, kalau suamiku sih... tiap pergi keluar kota, tujuannya jelas dari senin s/d jum’at di Malang, bagian dari pekerjaannya yaitu mengajar di kampus. Jadi gimana mau khawatir?! Emang sih dia ‘jarang’ nelfon aku untuk ngasih tau dia sedang apa, lagi dimana dan sama siapa. Tapi cukup hanya dengan miscal, aku tahu kok dia ngapain aja…^_^

Tiap pagi jam 3 dia miscal, tanda dia udah bangun, mau sholat malem. Jam 4 miscal lagi tanda dia udah sholat subuh, mau ngaji atau dengerin murottal di radio Mitra FM. Miscal Jam 8 tandanya dia udah makan, udah siap mau beraktivitas dan menyempatkan sejenak tuk menulis. Miscal jam 12 tandanya dia mau sholat zhuhur trus makan siang. Miscal jam 2 siang tandanya dia mau berangkat ke kampus. Miscal jam 3.30 sore tandanya dia mau sholat ashar. Miscal jam 6 tandanya dia mau sholat maghrib dan dzikir + tilawah qur’an di musholla PKPBA sampe isya’. Jam 8.30 malam dia miscal lagi tanda dia sudah pulang dari mengajar dan makan malam. Kalau deringnya lama tandanya dia mau ngobrol sama aku atau sekedar kangen ma aza. Kalau nggak, ya berarti dia capek banget, mau langsung tidur.

”Kalo Neng ini mana khawatir, ibu-ibu.” bela tetangga sebelah rumahku, ”Lihat dong jilbabnya. Tinggal berserah diri dan berdoa sama Allah, ya sudah.” diikuti dengan anggukan ibu-ibu yang lain.

NB: Percakapan diatas sebenarnya pake bahasa jawa, namun biar enak dibaca, aku bahasakan dengan bahasa indonesia aja, deh..^_^

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008