Senin, 21 Juni 2010

Agar Tetap Bahagia I

Kebahagiaan adalah kondisi pikiran di mana kebanyakan pikiran menyenangkan. Kebahagiaan adalah kebiasaan mental, sikap mental, dan bisa dipelajari. Jika Anda ingin bahagia, Anda harus bahagia. Bukan bahagia karena sesuatu.

"Kebanyakan orang itu menjadi bahagia sejauh mereka putuskan sendiri bahwa mereka bahagia", kata Abraham Lincoln.

Jadi kebahagiaan itu dihasilkan oleh keputusan Anda, oleh ide-ide Anda, pikiran-pikiran Anda, dan sikap-sikap Anda, bukan oleh suatu objek dan bukan pula oleh kondisi lingkungan Anda.

Sungguh rugi manusia yang bahagia karena sesuatu yang diinginkannya tercapai, jika tidak, dia tidak akan bahagia. Begitu juga, jika dia hanya bisa bahagia karena lingkungan yang bagus, kebahagiaan dia akan terombang-ambing tergantung lingkungan. Sementara kita tidak punya kuasa untuk mengubah lingkungan.

Anda tidak bisa menutupi alam semesta agar tidak terlihat. Tetapi akan jauh lebih mudah menutup mata kita, dan alam semesta langsung tidak terlihat. Anda akan lebih mudah menuntut pikiran Anda untuk bahagia, ketimbang menuntut semua orang serta lingkungan Anda sesuai dengan keinginan Anda.

Masalah juga bukan penyebab kita tidak bahagia, karena jika demikian tidak akan orang yang bahagia. Tidak ada orang yang bebas dari masalah. Masalah adalah teman hidup, setiap makhluk hidup di dunia ini selalu memiliki masalah. Hewan memerlukan makanan, itu adalah masalah. Hewan terancam pemangsa, itu juga masalah. Apalagi manusia yang memiliki kehidupan sangat kompleks, wajar jika masalah selalu menyertai kita.

Anda gagal mencapai tujuan, itu bukan karena sifat pribadi Anda. Anda masih memiliki kesempatan berhasil. Berbahagialah karena Anda mendapatkan pelajaran. Anda tidak bisa mengubah lingkungan, maka ubahlah sikap Anda menghadapi lingkungan. Dan masalah adalah teman hidup Anda. Anda hanya tinggal menjalani hidup, dan berbahagialah. Mungkin, kegagalan, masalah, dan lingkungan yang tidak menyenangkan adalah sebagian dari skenario Allah SWT dalam membina diri kita. Tentu saja jika kita benar menyikapinya.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008