Sabtu, 05 Desember 2009

Generasi Terbaik

Pernahkah kita mempertanyakan mengapa generasi awal Islam sangat berkualitas sehingga Rasulullah mengatakan, "Sebaik-baik kurun adalah kurunku, kemudian yang setelahnya, kemudian yang setelahnya." Bahkan Allah menggelari mereka dengan "khairu ummah" dalam firman-Nya yang sudah sering kita dengar: "Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kepada yang mungkar, dan beriman kepada Allah..." (QS. 3:110.

Kita bisa saja menjawab dengan dengan zhahir ayat di atas, karena mereka melakukan amar ma'ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah. Tapi, apakah hanya itu? Adakah rahasia yang lain?

Kalau kita coba mentadaburi beberapa ayat al-Quran kita akan mendapatkan satu jawaban lain dari pertanyaan di atas. Yaitu, karena mereka telah dicetak untuk menjadi generasi terbaik. Bagaimana Islam mencetak mereka untuk menjadi generasi terbaik?

Coba perhatikan fiman Allah dalam surat At-Tiin ayat empat berikut ini: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." Dengan ayat ini para sahabat diajarkan bahwa pada dasarnya mereka adalah manusia yang diciptakan dengan penciptaan yang terbaik. Sehingga mereka tidak pernah merasa rendah diri dihadapan manusia manapun dan siap menjadi manusia terbaik.

Setelah keyakinan tersebut tertanam dalam jiwa para sahabat, Allah mengajarkan bahwa kehidupan ini diciptakan untuk menyeleksi (baca: menguji) siapa manusia yang terbaik amalnya. Coba kita tadzaburi firman Allah berikut: "(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup supaya dia menguji kalian siapa di antara kalian yang paling baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. 67:2). Dengan memahami ayat ini para sahabat semakin termotivasi untuk selalu beramal lebih baik sehingga mereka jadi yang terbaik.

Dalam upaya menjadi yang manusia terbaik ini meraka senantiasa melakukan amal yang terbaik. Ketika mereka berbicara, mereka berbicara yang terbaik, yaitu berdakwah kepada Allah, karena mereka sangat memahami firman Allah: "Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (QS. 41:33)

Ketika mereka mendengarkan mereka tidak mengambil dari apa yang didengarkannya itu kecuali perkataan yang terbaik. Mereka telah menjadi Ulul Albab yang Allah puji dalam firman-Nya: "Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang paling baik di antara perkataan itu. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal (Ulul Albab)." (QS. 39:18)

Ketika mereka melakukan semua itu, keyakinan mereka adalah akan mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah. Karena mereka tidak pernah ragu dengan janji-janji Allah yang akan memberikan balasan yang lebih baik dari semua amalnya. Perhatikan firman Allah: "Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjalkan." (QS. 16:97)

Al-Quran telah mengajarkan bahwa potensi kita adalah potensi terbaik. Tujuan kita adalah menjadi manusia yang terbaik amalannya. Berkata dengan perkataan yang terbaik. Mendengar dan mengikuti hanya perkataan yang terbaik. Dan untuk semua itu Allah telah menyediakan balasan terbaik.

Dengan semua petunjuk Al-Quran inilah mereka membingkai kehidupannya. sehingga mereka menjadi generasi terbaik. Seandainya umat Islam hari ini mau mentadabburi dan memahami serta mengaplikasikan ayat-ayat di atas mungkin umat Islam saat ini akan tetap menjadi yang terbaik. Dan generasi Shabat yang oleh Sayid Qutb disebut generasi qur'ani yang unik (Jiilul Qurani al-fariid) akan kembali mengisi dunia.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008