Selasa, 14 Juli 2009

Tulang Rusuk

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Allah Azza wa Jalla mempersatukan dua manusia yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.

Ketika episode kehidupan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, melainkan mendampingimu dalam mengarungi samudera kehidupan ini dengan setia.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam diri laki-laki: perasaan, emosi, kelemah-lembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, dan lain sebagainya, hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yg akan menyelesaikan bagiannya, sehingga tanpa engkau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu, kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya disisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang (kontras dengan lelaki), itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan laki-laki hanya dengan sebuah senyuman, itulah makhluk yang bernama perempuan.

Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki, tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi, tidak hanya secara fisik tetapi juga bathiniahnya.
Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah curahan perhatiannya, sebuah kata-kata yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang terlihat sepele, namun baginya sangat berarti, membuatnya aman didekatmu.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian persen dari seluruh hidupnya, tetapi jika perempuan berpikir tentang lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya.

Mengapa demikian?...

Karena perempuan itu diciptakan Allah dari “tulang rusuk sebelah kiri laki-laki”, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki, apa yg menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari keseluruhan hidupmu. Keluarganya juga akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga.

Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan hati kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan disana, karena merekalah, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu. Dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika sebuah episode baru dimulai, pastikanlah dia ada di bagian yang sama denganmu!.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008