Sabtu, 12 Desember 2009

Ingatlah Kebaikannya!

Rasanya tak akan ada yang menyangkal bahwa persahabatan itu sangat indah. Betapa tidak, sungguh menyenangkan sekali mempunyai seseorang untuk melewatkan hari-hari, berbagi cerita, serta merasakan suka dan duka bersama-sama. Begitu hebatnya persahabatan ini, seseorang bisa menganggap sahabatnya seperti saudara kandungnya sendiri, bahkan juga dapat melebihi. Sepertinya memang benar apa yang dikatakan sebagian orang bahwa keindahan hidup ini belumlah lengkap tanpa kehadiran sahabat.

Tetapi kadangkala, persahabatan bisa saja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karena sang sahabat melakukan hal-hal yang tidak kita suka. Kadang kita merasa, sang soulmate mulai menjauh dan lebih memilih berteman akrab dengan orang lain entah karena alasan apa. Kecewa, marah, dan perasaan merasa diabaikan bercampur aduk menjadi satu. Pepatah "habis manis sepah dibuang" tiba-tiba saja dirasa sesuai dengan keadaan kita.

Kenangan lama tentang sang sahabat tak jarang datang kembali ke benak ini. Akan tetapi yang muncul hanyalah ingatan tentang sisi buruknya saja. Kebencian lalu menuntun kita untuk meneliti kekurangannya satu persatu. Kesalahannya di masa lampau mulai menari-nari di panggung pikiran. Berbagai prasangka yang tak beralasan pun perlahan-lahan menyeruak dan membelenggu akal sehat.

Begitulah. Sahabat yang pada awalnya kita sayangi berubah menjadi orang yang paling ingin dihindari. Kita menjadi malas berbicara dengannya. Tak ada lagi keinginan untuk menelponnya barang beberapa menit saja. Kita pun tak berkehendak menyapanya lewat sms atau e-mail. Ya, dengan ungkapan lain, kita menjadi alergi dengan keberadaannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya.

Memang, kita hanyalah manusia biasa. Adalah hal yang wajar jika kebencian terbit ketika kita mendapat perlakuan yang tidak sesuai kehendak hati. Tapi ingatlah, tak sedikitpun kita diperintahkan untuk memelihara kebencian. Tidak oleh Allah, tidak oleh para nabi dan rasul-Nya, tidak juga oleh para pecinta-Nya yang sejati. Tak ada satupun. Kebencian adalah bagian dari amarah. Dan bukankah Rasulullah telah berulangkali mewasiatkan supaya ummatnya tidak mudah marah?

Manusia diciptakan tak hanya dengan kelebihan, tapi juga kekurangan dan kelemahan. Sangatlah tidak mungkin kita menemukan orang yang segala perilakunya sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Maka janganlah membencinya apalagi memutuskan hubungan silaturahmi dengannya.

Maka ingatlah segala kebaikannya kepada kita, insya allah akan dapat melunturkan kebencian-kebencian yang ada dalam diri kita.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008