Jumat, 25 September 2009

Penyesalan Seumur Hidup

Menikah itu, gampang-gampang sulit. Gampang, kalau mau asal menikah. Tinggal suka sama suka, I love you, you love me, beres. Susah, kalau pernikahan itu bukan saja mau langgeng, tetapi juga sehat; dalam arti pernikahan yang saling memberi dan menerima (take & give), dan saling membangun dll.

Pernikahan yang asal-asalan, asal ganteng atau asal cantik saja, asal suka sama suka, asal memilih; sungguh sebuah pernikahan yang rapuh, dan beresiko tinggi. Resikonya tidak main-main; yaitu penyesalan seumur hidup.

Konon, entah siapa yang pertama kali mengatakan, dalam hidup ini ada enam jenis penyesalan. Pertama, penyesalan satu jam, yakni kalau naik mobil salah jalan; lalu mesti muter-muter, satu jam kemudian baru sampai lagi di jalan yang dituju. Kedua, penyesalan satu hari, yaitu kalau salah masak; maunya masak nasi, malah kelebihan air, ya jadi bubur dalam satu hari itu. Ketiga, penyesalan satu minggu, yaitu kalau salah makan dan keracunan; mules, pusing, muntah, lalu masuk rumah sakit, seminggu kemudian sehat lagi. Keempat, penyesalan satu bulan, yaitu kalau slah cukur rambut; maunya potongan seperti Madona, eh malah jadi potongan Mak Lampir, setelah satu bulan bisa dibetulin lagi. Kelima, penyesalan satu tahun, yaitu kalau tidak naik kelas; malunya ditanggung 1 tahun, dan baru bisa dibayar tahun depan.

Dan terakhir yang keenam, penyesalan seumur hidup, yaitu kalau salah menikah.
So, jangan asal menikah; kalau tidak mau menyesal seumur hidup. Kebahagiaan dan penderitaan seseorang dalam hidupnya kerap kali berawal dari keluarga.

Sulit membayangkan seseorang bisa bahagia, sekalipun ia sukses dalam hal karier, kalau keluarganya berantakan. Sebaliknya, kalaupun mungkin persoalan mendera begitu rupa, tetapi kalau keluarga kita rukun dan solid; insya Allah, kebahagiaan itu tetap tidak akan jauh-jauh dari hidup kita.

Saudaraku, perjuangan untuk menikah, bukanlah suatu perjuangan yang mudah, oleh karena itu, bagi antum yang telah menikah jagalah keharmonisan keluarga anda, jangan biarkan biduk keluarga anda oleng dan karam di tengah lautan, karena hidup di dunia ini hanya sesaat, kelak di akherat sana kita dimintai pertanggung-jawaban atas kewajiban dan tanggung-jawab yang kita emban.

Bagi anda yang belum menikah, bersabar dan berusahalah untuk meraih kasih sayang Allah, karena orang yang mendapat kasih sayang Allah-lah yang akan beroleh kebaikan dunia akhirat.

Semoga kita semua beroleh Syurga yang dijanjikan Allah, dan diizinkan untuk hadir dalam pertemuan yang sangat agung yakni pertemuan di saat melihat wajah Allah, sebagai imbalan bagi hamba-Nya yang sabar dalam meniti hidup ini.

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008