Selasa, 21 Juli 2009

Wajah, Pentingkah?

Simpatik, dewasa, menyenangkan, bisa memahami, enak diajak bicara dan yang paling penting, mencintai! Meski memenuhi segala persyaratan yang memungkinkan orang menyukainya dengan segala kelebihan diatas, namun terdapat satu kekurangan pada dirinya, wajahnya yang terlalu biasa. Sehingga hal kecil (soal wajah) yang sebenarnya tidak terlalu penting itu menjadi ganjalan untuk memberikan sikap balasan yang sepadan, mencintainya pula.

Sebagian orang menganggap wajah menarik -cantik ataupun tampan- adalah menyenangkan. Sekilas tampak berbeda memang, meski hanya sebatas itu kelebihan yang dimilikinya. Bagi setiap mata yang memandang keelokan paras seseorang, memungkinkan setiap pemilik mata itu suka bahkan jatuh cinta!

Menentukan pilihan untuk dijadikan sebagai calon pendamping hidup terkadang membingungkan bagi sebagian kaum wanita. Antara memilih yang memiliki pemahaman bagus akan agamanya (sholeh) tetapi tidak berwajah tampan atau mengharap yang rupawan tetapi kurang pemahamannya akan berbagai hal, baik itu agama, pengetahuan umum dan kedewasaannya. Tentu jika boleh memilih, pasti memilih yang lebih menarik rupanya, pintar, sholeh pula.

Masalahnya sekarang, entah sampai kapan pilihan-pilihan dengan berbagai sisi kekurangan itu kerap terjadi. Sebenarnya, seberapa pentingkah wajah seorang laki-laki bagi wanita? Sebab, banyak wanita yang hingga saat ini meyakini bahwa wajah merupakan cerminan batin.

Seberapa penting wajah seorang lelaki bagi wanita? Saat anda berkenalan dan hendak memulai suatu hubungan, wajah memang seringkali menimbulkan rasa simpati. Melihat wajah seseorang yang bersih, terlebih tampan, kita akan merasa senang, dan betah berlama-lama untuk berbincang, tentu tidak sedikit wanita yang sekaligus melambungkan angan.

Tetapi, untuk hubungan yang dalam, intens dan berisi harapan-harapan yang berkelanjutan ke jenjang rumah tangga, bukankah wajah menjadi faktor yang kesekian? Kita mulai mengukur kepribadiannya, pola fikirnya, keluarganya dan pendiriannya, bahkan jika perlu dilihat kadar romantisnya.

Pertanyaannya kemudian adalah, adakah anda merasa lebih memerlukan kerupawanan wajah untuk dibanggakan meski ia tidak memiliki pribadi yang berarti buat anda? Atau kepribadian dan pendirian seorang lelaki yang utuh, yang meneduhkan yg memungkinkan bisa selamanya dibanggakan? Hal ini sebenarnya bukan masalah yang sulit bagi kita, jika ukuran kita adalah hubungan yang didasari oleh perasaan perlu akan kedamaian, ketenangan, penghargaan, dan tentu saja kecerdasan.

Jika ukuran hubungan anda adalah beberapa faktor di atas, lupakanlah kekaguman pada wajah, dan raihlah pribadi yang tak menyembunyikan pesona batiniahnya dalam seraut wajah. Apalagi kita tahu, semua yang terhampar dalam wajah hanya akan terlihat bersinar tidak lebih dari limabelas tahun. Tetapi kepribadian seseorang yang utuh, setidaknya bertahan lebih dari itu. Jadi, silahkan pilih...

0 komentar:

Template by - Abdul Munir - 2008